Pengalaman ikut Ujian DELF B2 selama Pandemi Corona Sesi Maret 2021

Akhirnya setelah mendaftar pada 18 Januari, hari ini (04 Maret 2021) gue melaksanakan ujian DELF B2! Ini berarti, jadwal ujian dengan jadwal poster yang diluncurkan IFI pada 18 Januari adalah sama persis ya alias no tipu-tipu ! Gak ada prubahan sama sekali loh. 
 
Dan Karena ujian ini kurang lebih memakan waktu 1 hari, seperti saran guru les Bahasa Perancis gue, maka gue putuskan untuk mengambil cuti 1 hari agar bisa fokus mengerjakan ujian. Ini juga gue sarankan yaa ke kalian semua yang ingin cobain ujian DELF, pastikan kalian bisa cuti atau tidak di hari tersebut.
Gambar 1. Tampilan IFI pasca selesai DELF B2
 

Pukul 07.45 gue udah otw dari kostan ke IFI Thamrin pakai motor supra kesayangan wkwk. Seperti biasa, selalu parkir motor di parkiran Sarinah, trus jalan kaki dikit ke gerbang depan IFI. Sampe IFI hamdallah jam 8 lewat 10 menit. Agak khawatir lupa bawa payung di tas sih, takut kehujanan tapi ternyata endak. Karena pandemi, IFI mewajibkan semua peserta memakai faceshield. Jadi inget ya, ndak cukup pakai masker, tapi harus pake faceshield juga. 

Ketika gue sampe jam 8.10, sudah lumayan banyak peserta ujian lainnya menunggu di luar gedung IFI maupun di dalam. Oh ya, untuk kalian yang tidak familiar dengan ruangan dan penomoran ruangan di IFI, harus berhati-hati ya. Gue pribadi karena siswa les disini, gue udah langsung tau tu kalo ruangan 220 gue berada di lantai 2 gedung. Jadi sistem di DELF, kalian harus inisiatif sendiri mencari nomor ruangan ujian. 

Karena ketika sudah pukul 08.30, peserta sudah harus duduk dikursi ruang ujian masing-masing, tanpa ada arahan sama sekali dari pihak IFI loh (ini gue gatau sih apa gue udah masuk duluan atau memang gak ada). Tapi intinya, lebih baik pahami ruang ujian. Kalau gak sempat, usahakan datang lebih awal agar bisa memastikan kita ujian diruangan mana mungkin bertanya kepada satpam/resepsionis. Btw lokasi tempat duduk juga dilakukan random loh, tanpa ada pengaturan sama sekali. Jadi bebas kita mau duduk dimana. Gue pribadi karena rada suka bloon listening, selalu ambil barisan pertama yang deket ama posisi audio, wkwk.

Ketika ujian, satu hal yang gue sadari selama 3 ujian tertulis ini adalah sang pengawas ujian selalu melipat kertas terdepan depan dan bagian paling bawah (yang berisi nomor kandidat dan nama kita) kemudian di staples gitu oleh pengawasnya. Beliau bilang tujuannya agar ketika assessor menilai ujian para kandidat, tidak akan terpengaruhi subjektifitas karena saling mengenal. Selama ujian CO, CE, dan PE ini kita diberikan kertas buram untuk menuliskan nomor peserta ujian dan juga untuk corat coret. Sebelum ujian CO sebagai awal sesi dimulai, kita dicek kartu identititas masing-masing oleh pengawasnya. Gue kebetulan bawa KTP sebagai kartu identitas gue yaa.

Hal lainnya adalah, setiap sebuah sesi selesai kita kerjakan, maka kertas soal+jawaban dari sesi tersebut selalu dikumpulkan oleh pengawas sebelum mengedarkan soal+jawaban sesi berikutnya. Yang tidak dikumpulkan hanyalah kertas buram di awal sesi dan juga kita boleh nambah kertas buram kalo merasa endak cukup.


Dan seperti janji gue, mau lulus atau engga lulus nanti DELF B2 nya, gue akan membahas pengalaman gue selama ujian yaa. Oke jadi dimulai secara urut per sesi ujian yang gue ikuti yakni Comprehension Orales/CO (Listening) , Comprehension Ecrites/CE (Reading), Production Ecrits (Writing) dan terakhir Production Orale (Speaking).

1. Comprehension Orales/CO (Alias sesi Listening)

Sesi listening berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Selama sesi ini, gue mendengarkan 2 dokumen. Dokumen pertama berisi dialog antara seorang wanita yang berprofesi sebagai Jurnalis dengan seorang pria berprofesi sebagai pendiri sebuah gerakan pecinta lingkungan yang berbasis pertanian gitu lah wkwk. Dokumen ini diputarkan sebanyak 2 kali. Berbeda dengan dokumen rekaman kedua, hanya diputarkan sekali. Dokumen kedua berisi dialog juga antara cewe dan cowo yang sedang membahas sebuah program pelatihan di sebuah sekolah tentang kurikulum digitalisasi gitu deh.

Sayangnya di bagian terakhir dari dokumen kedua, gue hilang konsentrasi wkwk. Padahal dokumen kedua malah yang hanya 1x pemutaran. Jadi hati-hati yaa, jangan seperti daku yg attention span nya memang rendah wkwk.

Oh ya untuk jenis pertanyaan kurang lebih : format soal berupa pilihan ganda, format soal pertanyaan terbuka dengan isian pendek, format soal Benar/Salah beserta justifikasi kalimat.

2. Comprehension Ecrits /CE (Alias sesi Reading)

Sesi ini akan berlangsung selama 1 jam penuh. Sama seperti sesi listening, ada 2 dokumen artikel yang harus kita kerjakan. Dokumen artikel pertama berisi tentang sebuah penelitian yang mempelajari hubungan antara alam sekitar dengan pengaruh belajar siswa di sekolah. Dokumen kedua juga berupa artikel dari cuplikan koran, tentang apa sebuah program yang menggratiskan transportasi umum di suatu kota di Perancis namun mendatangkan pro kontra.


Oh ya untuk jenis pertanyaan kurang lebih : format soal berupa pilihan ganda, format soal pertanyaan terbuka dengan isian pendek, format soal Benar/Salah beserta justifikasi kalimat.

3. Production Ecrits /PE (Alias sesi Writing)

Sesi ini berlangsung selama kurang lebih 1 jam dengan minimal kata yang harus dihasilkan sebanyak 250 kata ! Pada sesi ini kebetulan gue mendapatkan tugas menulis sebuah surat kepada seorang walikota di sebuah kota di Perancis. Dalam tugas itu, gue berposisi sebagai anggota dari asosiasi orang tua dari sebuah kota yang ingin mengubah ide walikota untuk menggantikan taman tengah kota menjadi area parkir. Selain itu, gue juga harus mengajukan solusi apa terhadap permasalahan tersebut.

Jujur, gue agak kewalahan pas sesi writing wkwk. Kayaknya time management gue kesantaian dan gue ga sadar waktu kalo udah 10 menit sisanya. Mana gue tipenya tulis pake pensil dulu kaan wkwk, jadi lah harus di tulis ulang pake pulpen dan itu terburu-buru banget. Tapi udah keburu sih suratnya hingga kata penutup dan tanda tangan gue wkwk.

4. Production Orale/ PO (Sesi Speaking)

Setelah mengerjakan 3 sesi ujian yakni CO, CE dan PE dari pukul 09.00-11.30, akhirnya diberikan jeda waktu sebelum melanjutkan sesi speaking sesuai dengan Lettre Convocation masing-masing. Jadi gue pribadi mendapat jadwal 12.25 alias hanya selisih 1 jam untuk waktu beristirahat. Karena kebetulan gue lagi gak solat, gue emang udah bawa bekal sih dari rumah untuk makan siang di IFI.

Nah memasuk pukul 12.25, gue sudah duduk santai di depan ruangan 219 (ruang persiapan gue) dan nama gue dipanggil oleh Pengawas ruangan 219. Ketika gue masuk, ternyata sudah ada 2 orang duluan di dalam ruangan tersebut. Mereka berdua ini dapat jadwalnya 12:00 kalau gue liat di daftar peserta di pintu ruang ujian, yang berarti slot sebelum gue.

Nah akhirnya, gue disuruh memilih 2 buah kertas berisi artikel singkat di atas meja dari belasan kertas. Dan setelah memilih, gue harus baca cepat untuk kemudian langsung menentukan artikel mana yang ingin gue bahas. CEPAT ya, ga ampe 1 menit loh wkwk. Kalo gue pribadi ya cukup baca judul ya. Jadi pas gue buka 2 kertasnya adalah :

1. Kertas pertama, gue inget judulnya karena gue milih kertas ini wkwkw. Judulnya adalah "Jamais sans mon portable". Kebayang dong ini bahasan artikel singkatnya pasti tentang pengaruh HP di kehidupan kita hahaa.

2. Kertas kedua, gue lupa judul tepatnya apa tapi yang gue pahami adalah artikel ini akan membahas tentang cara baru menonton televisi bagi anak-anak. Hmm karena gue pribadi udah jarang nonton televisi dan juga gak suka nonton, ya udah gue ga mau pilih topik ini.

Lalu gue diberi kertas buram, duduk dan mulai corat coret selama 30 menit mengenai kerangka apa yang akan gue persentasikan selama 5-7 menit nanti dihadapan para juri gue.

Tentu saja gue prefer pake mind mapping kalo speaking. Karena di IELTS juga gue selalu menggunakan teknik mind mapping untuk speaking part 2 gue. Karena topik nya adalah tentang kecanduan HP, ya gue akan memberikan 2 keuntungan kenapa kita menggunakan HP dan 2 efek negatif penggunaan HP. Lalu diakhir juga gue memberikan 2 solusi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kecanduan penggunaan HP. 

Ketika tersisa waktu persiapan hanya 5 menit, pengawas akan memberitahu kita agar segera bersiap. Setelah waktu persiapan selesai, kita berpindah ruangan. Gue sendiri dari awalnya ruang persiapan di 219 pindah ke ruang ujian 220. Ketika gue masuk, sudah ada 2 orang juri di ruangan tersebut. Satu juri wanita dan satu juri pria. Daan sebenernya, juri pria nya adalah guru les perancis gue di IFI wkwkw.

Jadi sebelum memulai speaking, si juri wanita minta kartu identitas gue. Kemudian nanyain gue pilih sujet nomor berapa. Kebetulan artikel tentang phone itu adalah sujet nomor 12. Daan mulai lah gue mempersentasikan argumen gue. Gue gatau ya berapa menit lamanya gue ngomong, tapi semoga penampilan gue hari ini mencapai minimal 5 menit ke atas sih huhu. Karena saran dari guru les gue adalah selalu usahakan persentasi minimal 5 menit kalau bisa 6 menit biar aman. Lebih dari 7 menit juga gak bagus, karena takutnya kita malah tidak memberikan penutup/konklusi dari persentasi kita. 

Di sesi persentasi gue, gue menjelaskan introduksi, kerangka persentasi gue, 2 kelebihan, 2 kekurangan dan 2 solusi serta pandangan gue terhadap permasalahan ini yakni yaaa intinya kita memang tidak bisa hidup tanpa HP dan menurut gue HP lebih banyak menawarkan kelebihan dibandingkan kerugian sejauh ini.

Nah sesi selanjutnya, sesi debat alias diskusi dengan jurinya. Tiap juri akan nanya, baik juri cewe maupun juri cowo, meski dalam konteks gue yang banyak nanya juri cewe.  Harus gue sampaikan juga bahwa baik ketika gue persentasikan argumen gue dan ketika gue berdebat dengan 2 juri, gue dan semua juri selama sesi speaking memakai MASKER dan faceshiled. Bahkan antara kita dan juri, di pembatas meja nya di pasang sebuah partitur pembatas bening loh. 

 

 

Gambar 2. Kondisi ruang ujian speaking dengan meja yang disertai partitur agar menghindari penyebaran virus Covid-19

 Ketika persentasi juga usahakan berbicara sejelas mungkin huhu, karena kita harus persentasi argumennya sambil memakai masker dan faceshield :((. Jadi buat kalian yang agak kurang pede alias takut tidak dapat menangkap apa yang ditanyakan juri, harus bersiap ya ! Wwkkw jangan sampe malah kalian salah jawab atau memberikan kesan kalian tidak memahami bahasa perancis, karena para juri ketika bertanya akan menggunakan masker dan faceshield juga.


Untuk daftar Pertanyaan gue selama debat yang gue ingat adalah :

1. Apakah gue sepakat bahwa HP telah melanggar kehidupan privasi /personal gue seperti contohnya tetiba ada bos yang hubungi gue di luar waktu kerja?

2.Bagaimana dengan anak anak yang menggunakan handphone ? Apa bahayanya?

3. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengontrol penggunaan anak-anak pada handphone

4.Apakah hanya peran orang tua yang dapat dilibatkan untuk mengontrol penggunaan handphone kalangan remaja?

5. Apa maksud pernyataan gue ketika tadi menyatakan : Mon Portable est mon Identite"

6. Jadi apakah gue sepakat bahwa hp menjadi hal yang penting di hidup gue?

Intinya ada sepuluh pertanyaan lah. Ini juga tergantung elu sih bisa mengelaborasi jawab pertanyaan sebaik apa. wkwkw. Daan selesai deh. Sesi Speaking gue berakhir dan berakhir juga lah semua sesi DELF B2 gue hari ini.


Gue lupa pengumumannya kapan, tapi biasanya 1 bulan setelah ujian. Jadi biar aman gue pasang reminder hasil pengumuman ujian DELF gue di HP pada 12 april wkwk.


Tenang, mau hasilnya lulus kek, ga lulus kek. Pasti gue akan tulis semuanya disini wkwk, karena gue juga ingin mendokumentasikan pengalaman DELF gue sejak terakhir ikut DELF A1 pada 2016 lalu di IFI Bandung.


Au revoir semuanya !


Postingan dan Pengalaman terkait DELF B2 :

  1. Hasil Ujian DELF B2 : klik disini
  2. Pengalaman ikut ujian DELF B2 di tengah pandemi corona Maret 2021 : klik ini
  3. Lanjutan pendaftaran DELF B2 ketika mendapatkan dokumen lettre de convocation DELF : klik disini 
  4. Cara daftar DELF B2 di IFI Thamrin Sesi Maret 2021: klik ini
  5. Alasan personal kenapa langsung DELF B2 tanpa ikut DELF B1 : klik ini

Komentar

Postingan Populer