Wo Ai Ni, Hua Yu !
Saya ga tau kenapa
Tapi saya suka dan semangat sekali setiap pelajaran bahasa mandarin. Can anyone help me to figure it out why I really heart this?
Jujur aja, dulu kelas X pas pertama kali masuk kelas mandarin bawaannya males banget. Mana gurunya juga begitu, ga tegas gimanaa gitu *hhe maaf laoshi, but your first impression is very bad :P*
Masih teringat jelas di pikiran, keadaan kelas mandarin pertama saya. Pas itu laoshi memperkenalkan kepada kami, bahwa dalam pronunciation dalam bahasa mandarin itu ada 4 nada. Pas pertama tahu, pikiran pertama yang langsung terlintas :
"WHAT THE...??? NGOMONG AJA DIBUAT RIBET NIH BAHASA"
Ya begitulah. Lalu saya merasa idiot sekali ketika laoshi mempraktekan keempat nada tsb di depan kami semua.
"Aaaaaaaah, Aaaaaaak ! Aaaaaaa..... A !"
"Oooooh, Oooook, oooo....O !"
Dan selanjutnya, dengan bentuk bibir yang bener2 eksotis. Sumpah, pelajaran yang ENGGAK JELAS banget di mata saya =.=
Kesan pertama yang jelek, gurunya yang ga tegas walhasil membuat saya ga respect dan notice sama sekali ama pelajaran ini. Tiap kelas mandarin, saya selalu sibuk ngobrol dengan teman, maen FB lewat HP Nokia 5610 saya yang dulu atau mungkin kerjain PR mata pelajaran lain.
Sumpah, materi mandarin kelas 1 semester 1 itu saya sama sekali ga ngerti. Saya sendiri sekarang ga tau kelas satu dulu itu belajar apa ya di semester 1 nya?
But now? Everything just totally change....
Semua itu dimulai dari semester 2. Pertama sih karena kecewa aja karena ga masuk 10 besar sama SEKALI ! Pikir aja, saya ranking 13 ! Di depan aja gue sok sante, dalemnya? Sumpah malu beud -___-
Makanya sejak itu mulai berubah, berubah buat selalu memperhatikan guru semua mata pelajaran, tanpa pilih-pilih. Dan begitu juga....M-A-N-D-A-R-I-N....
Awalnya gue coba memperhatikan laoshi, dengan coba tuker tempat duduk ke tempat yang lebih depan. Lama-kelamaan, pelajaran mandarin gue rada ngerti dan baru menyadari Ternyata mirip2 aja ama pelajaran bahasa inggris -bahasa fav.saya-, yaitu lebih menekankan kepada pengetahuan akan kosakata (vocabulary). Jujur, kalo masalah kosakata saya paling jago dan cepet nangkep. Makanya bahasa mandarin pun gue langsung lancar pas semester 2
Laoshi yang awalnya ga kenal bahkan mungkin ga inget sama sekali wajah gue, perlahan pun mulai inget. Ya, biasanya Laoshi cuma hapal beberapa murid saja, dan tentu saja itu murid yang selalu memperhatikan pelajaran mandarin kayak si wella, gugun dsb.
Karena cuma orang 2 siswa itu yang diinget laoshi, dan gue yang lama kelamaan mulai memperhatikan pelajaran mandarin, walhasil laoshi pun akhirnya tau dan inget nama saya. Jujur, ini bagi tips aja sebenarnya mudah banget agar guru mengingat kita dari siswa2 lainnya. Yang perlu kita lakuin cuma satu : TUNJUKKAN MINAT MU TERHADAP PELAJARAN yang di ajarinya.
Begitu juga saya, ga sulit agar laoshi inget sapa dan nama gue. Karena kebanyakan siswa SMANSA ini selalu cuekin laoshi di kelas, hanya dengan menunjukkan sedikit keseriusan gue terhadap mandarin.....Cuma butuh waktu 3 minggu, dan laoshi pun inget. Bahkan ampe sekarang, laoshi ga lagi manggil nama resmi gue "Sarah" tapi manggil gue dengan nama gaul, yang sering dipanggil temen2 yaitu "Azz". Ga tau deh si laoshi taunya dari mana =.=
Dan mungkin the last reason why I heart mandarin, yes ...
Mungkin ini semua gara-gara sebuah artikel di majalah Intisari tentang biografi seseorang. Kalo ga salah, biografi tentang Perdana Menteri Australi, tapi ga tau namanya. Yang jelas bule tulen. Bule ini adalah seorang perdana menteri sukses gitu, jadi biografinya mengupas tentang kehidupan sebelum2 dia jadi perdana menteri. Ternyata dulu ia seorang diplomasi, dan satu2nya DIPLOMAT dari negaranya yang jago bahasa mandarin.
Karena dia jago bahasa mandarin, bule ini selalu dipake oleh negaranya dalam melakukan negosiasi dengan negara Cina, apalagi negara cina kan sekarang lagi pesat2nya, dikirim kemana-mana. Di artikel itu juga dia bilang, sejak sekolah ketika teman2nya banyak mengambil kelas bahasa perancis, bahasa jerman, dia tertarik ngambil bahasa mandarin.
Dia akui, "Hanya sedikit orang yang tertarik dengan bahasa mandarin, dan saya pun melihat peluang ini." Dan bener aja, terbukti di antara pejabat2 lainnya, cuma dia yang jago bahasa mandarin.
Dan cuma karena jago bahasa mandarin, Bule ini menjadi orang penting yang selalu dibutuhkan orang2 di negaranya. Mungkin tulisan ini juga yang memotivasi saya.
Dan juga pernah denger dari pengalaman kakak kelas langsung, Yaitu Kak Zelly yang pernah ikut pertukaran pelajar ke Jepang. Di jepang sana, mau sepintar apapun bahasa inggris anda milikki percuma. Karena ga bakalan dipake, orang jepang rada enggan kalo ngomong bahasa asing, mereka lebih suka ngomong pake bahasa mereka sendiri. Sehingga kita harus terpaksa mempeljari bahasa mereka. Sangat-sangat nasionalis ya?
Jadi inilah yang membuat saya sangat mencintai dan semangat belajar bahasa mandarin. Bahkan, entah ini kebetulan atau tidak, pernah baca kutipan di majalah. "Kalo mau ambil kursus bahasa asing, jangan ambil kursus bahasa asing internasional seperti bahasa inggris. Karena itu udah biasa, semua orang udah bisa. Ambillah sebuah bahasa asing lain."
Makanya kalo ada yang tiap kali nanya, "Pengen ke Amrik ato Inggris?" Jawaban saya pasti "Ga dua-duanya. Lebih pengen ke Cina"
Bahkan nabi muhammad kita pun pernah bersabda kan? :
"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina"
kenapa harus cina kan? Karena, I believe that Cina akan menjadi the next super power country just like American
PS. Pengen bisa hapal luar kepala semua huruf kanji2 itu -_-
Jujur aja, dulu kelas X pas pertama kali masuk kelas mandarin bawaannya males banget. Mana gurunya juga begitu, ga tegas gimanaa gitu *hhe maaf laoshi, but your first impression is very bad :P*
Masih teringat jelas di pikiran, keadaan kelas mandarin pertama saya. Pas itu laoshi memperkenalkan kepada kami, bahwa dalam pronunciation dalam bahasa mandarin itu ada 4 nada. Pas pertama tahu, pikiran pertama yang langsung terlintas :
"WHAT THE...??? NGOMONG AJA DIBUAT RIBET NIH BAHASA"
Ya begitulah. Lalu saya merasa idiot sekali ketika laoshi mempraktekan keempat nada tsb di depan kami semua.
"Aaaaaaaah, Aaaaaaak ! Aaaaaaa..... A !"
"Oooooh, Oooook, oooo....O !"
Dan selanjutnya, dengan bentuk bibir yang bener2 eksotis. Sumpah, pelajaran yang ENGGAK JELAS banget di mata saya =.=
Kesan pertama yang jelek, gurunya yang ga tegas walhasil membuat saya ga respect dan notice sama sekali ama pelajaran ini. Tiap kelas mandarin, saya selalu sibuk ngobrol dengan teman, maen FB lewat HP Nokia 5610 saya yang dulu atau mungkin kerjain PR mata pelajaran lain.
Sumpah, materi mandarin kelas 1 semester 1 itu saya sama sekali ga ngerti. Saya sendiri sekarang ga tau kelas satu dulu itu belajar apa ya di semester 1 nya?
But now? Everything just totally change....
Semua itu dimulai dari semester 2. Pertama sih karena kecewa aja karena ga masuk 10 besar sama SEKALI ! Pikir aja, saya ranking 13 ! Di depan aja gue sok sante, dalemnya? Sumpah malu beud -___-
Makanya sejak itu mulai berubah, berubah buat selalu memperhatikan guru semua mata pelajaran, tanpa pilih-pilih. Dan begitu juga....M-A-N-D-A-R-I-N....
Awalnya gue coba memperhatikan laoshi, dengan coba tuker tempat duduk ke tempat yang lebih depan. Lama-kelamaan, pelajaran mandarin gue rada ngerti dan baru menyadari Ternyata mirip2 aja ama pelajaran bahasa inggris -bahasa fav.saya-, yaitu lebih menekankan kepada pengetahuan akan kosakata (vocabulary). Jujur, kalo masalah kosakata saya paling jago dan cepet nangkep. Makanya bahasa mandarin pun gue langsung lancar pas semester 2
Laoshi yang awalnya ga kenal bahkan mungkin ga inget sama sekali wajah gue, perlahan pun mulai inget. Ya, biasanya Laoshi cuma hapal beberapa murid saja, dan tentu saja itu murid yang selalu memperhatikan pelajaran mandarin kayak si wella, gugun dsb.
Karena cuma orang 2 siswa itu yang diinget laoshi, dan gue yang lama kelamaan mulai memperhatikan pelajaran mandarin, walhasil laoshi pun akhirnya tau dan inget nama saya. Jujur, ini bagi tips aja sebenarnya mudah banget agar guru mengingat kita dari siswa2 lainnya. Yang perlu kita lakuin cuma satu : TUNJUKKAN MINAT MU TERHADAP PELAJARAN yang di ajarinya.
Begitu juga saya, ga sulit agar laoshi inget sapa dan nama gue. Karena kebanyakan siswa SMANSA ini selalu cuekin laoshi di kelas, hanya dengan menunjukkan sedikit keseriusan gue terhadap mandarin.....Cuma butuh waktu 3 minggu, dan laoshi pun inget. Bahkan ampe sekarang, laoshi ga lagi manggil nama resmi gue "Sarah" tapi manggil gue dengan nama gaul, yang sering dipanggil temen2 yaitu "Azz". Ga tau deh si laoshi taunya dari mana =.=
Dan mungkin the last reason why I heart mandarin, yes ...
Mungkin ini semua gara-gara sebuah artikel di majalah Intisari tentang biografi seseorang. Kalo ga salah, biografi tentang Perdana Menteri Australi, tapi ga tau namanya. Yang jelas bule tulen. Bule ini adalah seorang perdana menteri sukses gitu, jadi biografinya mengupas tentang kehidupan sebelum2 dia jadi perdana menteri. Ternyata dulu ia seorang diplomasi, dan satu2nya DIPLOMAT dari negaranya yang jago bahasa mandarin.
Karena dia jago bahasa mandarin, bule ini selalu dipake oleh negaranya dalam melakukan negosiasi dengan negara Cina, apalagi negara cina kan sekarang lagi pesat2nya, dikirim kemana-mana. Di artikel itu juga dia bilang, sejak sekolah ketika teman2nya banyak mengambil kelas bahasa perancis, bahasa jerman, dia tertarik ngambil bahasa mandarin.
Dia akui, "Hanya sedikit orang yang tertarik dengan bahasa mandarin, dan saya pun melihat peluang ini." Dan bener aja, terbukti di antara pejabat2 lainnya, cuma dia yang jago bahasa mandarin.
Dan juga catatan : orang asia khusunya jepang dan china ga pernah suka bahkan ambil peduli dengan kefasihan bahasa inggris mereka. Karena apa? Mereka berpandangan bgini , bangsa mereka adalah bangsa yang diperlukan bangsa lain jadi , kalo ada bangsa lain yang perlu bantuan mereka, yah bangsa yang perlu itu donk yang harus berusaha belajar bahasa mereka untuk mendekati mereka. Kinda right, huh?
Dan cuma karena jago bahasa mandarin, Bule ini menjadi orang penting yang selalu dibutuhkan orang2 di negaranya. Mungkin tulisan ini juga yang memotivasi saya.
Dan juga pernah denger dari pengalaman kakak kelas langsung, Yaitu Kak Zelly yang pernah ikut pertukaran pelajar ke Jepang. Di jepang sana, mau sepintar apapun bahasa inggris anda milikki percuma. Karena ga bakalan dipake, orang jepang rada enggan kalo ngomong bahasa asing, mereka lebih suka ngomong pake bahasa mereka sendiri. Sehingga kita harus terpaksa mempeljari bahasa mereka. Sangat-sangat nasionalis ya?
Jadi inilah yang membuat saya sangat mencintai dan semangat belajar bahasa mandarin. Bahkan, entah ini kebetulan atau tidak, pernah baca kutipan di majalah. "Kalo mau ambil kursus bahasa asing, jangan ambil kursus bahasa asing internasional seperti bahasa inggris. Karena itu udah biasa, semua orang udah bisa. Ambillah sebuah bahasa asing lain."
Makanya kalo ada yang tiap kali nanya, "Pengen ke Amrik ato Inggris?" Jawaban saya pasti "Ga dua-duanya. Lebih pengen ke Cina"
Bahkan nabi muhammad kita pun pernah bersabda kan? :
"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina"
kenapa harus cina kan? Karena, I believe that Cina akan menjadi the next super power country just like American
PS. Pengen bisa hapal luar kepala semua huruf kanji2 itu -_-
Komentar