Some Words Better Left Unspoken

Some Words Better left Unspoken


Yes, it so got damn right !
My Brother was the first person that tell me this Proverb. Firstly, Saya ga setuju with this proverbs. Kenapa harus ? Kenapa harus ada kata2 yang lebik baik ga di omongin? Isn't better if we can speak up ? Tellin public the truth? I mean, what's wrong with that, right? Dan saya akhirnya menyatakan : proverb yang satu ini bener-bener GA MUTU ! That's all.

Untill this day, something changes my mind. Yes, a problem between me and my most patient friend, Zara Widya :))
So the point of the problem is. Zara adalah teman saya yang paling ulet, rajin, low profil orangnya, dan penyabar sekali. And here they come the problem. Nilai sahabat saya satu ini suatu saat ga sesuai dengan harapan dia "SAMA SEKALI". Cam kan itu, ampe-ampe gue tanda petikkin loh :O

Nah, dia shock banget. Ya if i was on her shoe, i will be like that too for sure. Dan dia mencurahkan isi hatinya di sebuah tempat publik. Nah pas itu, gue sengaja ga kebaca di home saya. Ada Update baru dari temen-temen lain termasuk dia. Ternyata disitu dia mencurahkan segala isi hatinya, kekecewaan nya. Ane shock, ternyata dia bisa serapuh itu. Dan bodohnya saya, saya menyebarkan alamat link dia ke teman-teman saya.
Dan esok harinya, alias hari ini, ternyata teman2 saya yang tadi saya beritahu menyebarkan ke teman2 lain. Hingga akhirnya rame2 orang ingin membaca update-an nya si zara. Gosh, gue udah ga enak. Jujur.

Kalo di posisi dia juga gue pasti ga nyangka, and ga MAU semuanya jadi gini. But what can I do? Everyone can see that, and at least we can delete it. But we know, it's all too late.

Jadi di sini, gue baru sadar. Betapa berartinya peribahasa yang pernah dikasih abang gue itu "Some words better left unspoken". Yap, memang ada beberapa hal di dunia ini yang lebih baik untuk tidak dibicarakan. Coba pas itu gue diem-diem aja pas baca update nya si Zara, pasti ga jadi berabe gini kan? Ga tersebar gini kan? Memang masih perlu banyak belajar tentang kehidupan ini.

Contoh lainnya gini deh, coba kalo suatu saat teman loe baru belajar memasak, and they offer you their cook. Rasanya? Namanya juga pemula, rasanya ancur banget. Apa tega langsung bicarain gimana rasa masakannya? Emang pernah ada suatu peribahasa bilang "Kritik akan membangun seseoarang" Tapi tentu saja bagi beberapa orang malah kritik akan yang bakal bikin mereka tambah down.

Atau contoh lain gini, ibaratnya loe lagi jatuh cinta atau naksir ama orang lain. Apakah loe harus membicarakan semuanya? Perasaan loe kek dy gimana? Ga perlu kan? Itulah yang dinamakan "Some Words Better Left Unspoken"
Malah Gue lebih setuju ama sabda rasulullah kita, "Lebih baik diam apabila tidak bisa berbicara baik"


Oke, jadi intinya lewat post ini gue juga pengen minta maaf buat temen deket ane, Zara Widya Karlina. Gue yakin banget jauh dalam lubuk hati loe, pasti masih ada rasa kesel, marah, sebal karena curahan hati loe gue sebar2 ama orang lain. Tapi gue juga mau nasehatin. Jangan sedih, kecewa dan down banget cuma gara-gara UTS kayak ginian, Zar. Inget, ini cuma RAPOR bayang-bayang ! BAYANG zaar, bukan wujud yang aselinya. Masih besar kemungkinan berubah ataupun bisa LOE ubah !

Pokoknya cuma gara2 ini jangan malah bikin loe kacau, kecewa atau bahkan males belajar, ga serajin seperti zara yg gue kenal dulu. Jangan ya, Zar ? Ini aja deh gue kasih contoh buat motivasi loe, loe tau kan? Pernah denger? Si babah? Ya, babah sekolah kita, Zar. Si tukang lawak itu. Pas UTS semester 1 lu tau kan babah juara berapa rapor uts nya? Juara TIGA zar ! T-I-G-A ! And nyatanya pas rapor semseter 1? Jauh melanting zar ke ranking 20an ! Makanya zar, UTS is not everythings ! Keep your smiles up =))



PS. Sorry Zara Dont be Angry please :(

Komentar

Postingan Populer