ITB Journalist Apprentice 2015

So , dalam 1 semester ini gue lupa menceritakan salah satu kesibukan gue yang sebenernya menurut gw sangat bagus dan baik untuk dishare disini terutama untuk mahasiswa ITB, dan terutama untuk yang suka menulis apalagi mengincar jadi Jurnalis resmi di kantor berita itb ac id. Hehe, jadi mungkin bisa dijadikan sedikit referensi. Ini juga sekaligus melanjutkan postingan lama gue yang dulu pernaah gue post walo udah lama banget huhu, postingan gw tentang IJA yang gue dulu ngebet pengen ikut tapi telat wkwkw. Ehh ternyata alhamdulillah tahun ini kesampaian ikut IJA, hoho.


FYI, banyak banget sih keuntungan menjadi anggota jurnalis resmi ITB, seperti maneh bakal dapet sertifikat yang lumayan buat isi CV entar, terus dapat kartu pegawai ITB sehingga bisa parkir dalam kampus, ditambah dapat uang jajan tambahan untuk setiap berita yang diipublish di website berita ITB. Hohoho, I knew I knew it sounds that good and promising. Tapi kelebihan-kelebihan di atas juga diikuti dengan seleksi yang cukup banyak dan berkepanjangan serta kuota jurnalis yang dibutuhkan di kantor berita setiap tahunnya sangat sedikit (ya maneh bayangin aja kuota per tahunnya tu cuma 8-10 orang aja yang diterima huhu).

Gw sendiri sih sebenarnya gatau diterima apa engga huhu, walo udah mencapai tahap akhir magang (yang juga merupakan bagian dari seleksi), tinggal nunggu pengumuman resmi dan finale siapa aja yang bakal resmi dan gawe di kantor berita tapi kaloternyata gw tidak diterima  juga gapapa sih hehe soalnya overall dari hasil seleksi , gw merasa udah cukup banyak dapat pengalaman, wawasan, koneksi dan cara kerja mereka di kantor berita huhu. Okaai, jadi IJA 2015,atau ITB Journalist Apprentice merupakan wadah bagi para mahasiswa-mahasiswa S1 ITB yang menyukai bidang jurnalistik. Memang di ITB udah banyak UKM yang berbasis jurnalis, tapi beda nya melalui IJA, lo menjadi jurnalis resmi mewakili ITB, memuat berita di website berita.itb.ac.id sehingga berita-berita yang lo bikin juga harus berita-berita yang senantiasa membanggakan dan mengharumkan nama-nama ITB. IJA sendiri merupakan proses regenerasi yang dilakukan setiap tahun, dan seleksinya cuma dilakukan 1 tahun sekali. Jadi jangan sampai ketinggalan kalo mereka sudah mengadakan proses pendaftaran peserta.

1. Tahap seleksi pertama : Administrasi dan berkas
Ya seperti biasa sih via online, isi identitas di google docs dan mengirimkan CV via email. Oh ya harus diperhatikan dulu biasanya anak TPB belum bisa daftar (tapi tahun 2015 udah bisa), terus juga ada syarat minimum IPK juga berapa hehe, score TOEFL juga kadang harus dicantumin hehe tapi kalo kemarin sih score TOEFL ga wajib jadi selaau.

2. Tahap seleksi kedua : Ujian Tertulis
Nah lo nah lo, wkwkwk jadi abis terdaftar jadi peserta. Kalian bakal mengikuti ujian tertulis yang dilakukan oleh panitia IJA. Ya kayak SNMPTN sih soalnya wkwk, tapi ga ada buletin LJK segala macem. Materi ujian tertulis apa aja ga bisa gue bocorin disini, tapi intinya ujian ini akan mengukur seberapa bagus dan jago kalian membuat sebuah berita hehe. IJA 2015 kemarin, dari 200an peserta IJA yang mengikuti Ujian Tertulis, gue bersama 45 peserta lain berhasil lolos dan berhak melanjutkan tahap seleksi.

3. Tahap seleksi ketiga : Simulasi wawancara
Namanya memang wawancara, tapi bukan tahap wawancara. Jadi simulasi wawancara adalah seleksi dimana kita sebagai peserta berpura-pura mewawancarai seorang narasumber berita secara berkelompok. Jadi maneh bersama 10 peserta yang lolos, dikumpulin dalam suatu kelompok kemudian diberikan seorang narasumber untuk diwawancarai sesuai dengan topik yang sudah diberikan. Yang dinilai disini banyak,  dan tentu saja kemampuan kalian menuangkan hasil wawancara ke dalam berita nya bagus apa engga, beritanya sesuai topik yang diberikan apa tidak  juga sangat penting ,hehe. Temen angkatan gue, anak-anak Matematika 2012 awalnya banyak yang lolos dari seleksi tertulis, eh setelah simulasi, ga ada yang lolos sama sekali malah hoho.

4. Tahap seleksi keempat : Wawancara
Nah yang ini namanya wawancara beneran , kayak wawancara kerja wkwk. Ditanyain keseriusan nya nanti ketika mengikuti seleksi IJA sampai akhir atau engga sih, hohoho. DAAAN tahap seleksi tidak berakhir sampai disini.

5. Tahap seleksi kelima : Training selama 1 bulan
Setelah tersaring menjadi 20 peserta, bakal diwajibkan untuk mengikuti training selama 1 bulan. Selau, training nya cuma 1 minggu sekali kok , dan juga selalu hari Minggu hehe, ga bakalan hari Sabtu, soalnya Sabtu kan TPB banyak ujian hehe. Training seru sih kalo menurut gw pribadi, soalnya materi training bener-bener materi yang ga pernah gue tau sebelumnya.Kayak ternyata berita tu terbagi dalam berbagai jenis, terus kantor berita ITB itu sendiri cuma memuat berita jenis apa saja dan sebagainya. Terus manajerial dan sistem kerja mereka bagaimana. Nah dalam training ini sendiri, lama kelamaan peserta yang keliatan niat atau engga bakalan tereliminasi sendiri kayak yang ga pernah dateng seminar atau sebagainya.

6.Tahap seleksi keenam : Magang kantor berita selama 1 bulan
Dari belasan peserta IJA tahun gw yang tersisa, kita lalu disuruh memuat struktur organisasi dan memposisikan diri kita sesuai minat dan kemauan masing masing. Awalnya gue mau di divisi liputan saja, soalnya gue  suka meliput dan kerja lapangan, ga terlalu suka yang cuma edit, gue soalnya juga rada suka missed hal hal detil kalo edit apalagi EYD. Eh tapi pada akhirnya gw masuk editor, tapi editor english hehe kayak memperbaiki grammar, ganti vocabulary dan sebagainya. Dalam proses magang 1 bulan, setiap peserta wajib memproduksi minimal 1 buah berita feature, 1 buah berita flash dan 1 buah berita translate. Gue sendiri selama magang berhasil memproduksi 2 feature,1 flash dan 1 translate. Ini print screen salah satu berita w yang pernah termuat di website www.berita.itb.ac.id wkwkwk 



7. Tahap seleksi TERAKHIR YEAAY : Wawancara
Setelah mengikuti dan melakukan proses magang selama 1 bulan, kalian bakal diwawancara untuk terakhir kalinya. Ya seperti memastikan lagi komitmen kalian gimana, terus menanyakan gimana proses selama magang, kendala apa, minat di kantor berita jadi apa. Tapi beneran deh, setelah selesai magang selama 1 bulan, gue bener-bener jadi tau kalo gue keterima di kantor berita gue minatnya di bagian berita Feature, dibandingkan berita Flash. Terus juga menurut gw, peserta-peserta lain yang tersaring  sampai tahap akhir menurut gue juga anak-anaknya emang ada yang bener-bener nonjol dan inspiring banget, kayak Bayu, gue suka karakter menulis dia yang sering pake kosakata aneh-aneh, atau dia suka liput yang unik, atau kayak Yasmin, dia orangnya organsir banget, atau kayak Adit yang menurut gw orangnya editor banget, soalnya detail banget. 

So, kalau tertarik mengikuti IJA, ya kurang lebih bakalan ada beberapa tahap seperti yang di atas lah yaa. Memang sih tahapnya berkepanjangan dan terdengar ribet, tapi setelah mengikuti semuanya, memang jadi lebih membuka wawasan aja. Tapi kalo kalian tipe mahasiswa ITB yang ternyata obsesi banget masuk IJA , mungkin bakalan sakit dan cape hati kalo ampe engga diterima di IJA wkwkwk. Apalagi dengan berbagai kelebihan dan keuntungan yang diberikan pasti bikin mupeng, tapi kalo gw sih tipenya emang nothing to lose ikut IJA dari awal. Soalnya menurut gw, selama proses seleksi juga udah cukup banyak hal-hal baru yang gue dapetin selama IJA 2015 :) Ditambah di akhir seleksi, kru kru kantor berita traktir makan wkwk daaan kita juga bakalan tetep dikasin sertifikat kok meskipun gagal/diterima.

So , are you interested to join IJA 2016? Well good luck ^ ^

Komentar