Persiapan Paris : Pengalaman Pertama Reservasi Airbnb di Paris

Holla !
Jadi melanjutkan postingan sebelumnya tentang penginapan di Paris. Akhirnya, berdasarkan pertimbangan budget, kemudahan akses dan juga kondisi gue yang solo trip ke Paris, gue memutuskan memesan penginapan di Airbnb.

Kenapa bukan hotel?
Jawabannya karena hotel MAHAAAL wkwkw. bahkan hotel bintang 3 di Arroundisement inceran gue aja harganya 1juta500/malam/orang huhu.

Kenapa bukan hostel?
Jawabannya karena KEAMANAN wkwk. Gue ke Paris sendirian, dan ga lucu aja kalo gue kena rampok cuma karena tinggal di kamar bersama turis turis lainnya yang gue ga kenal.
 

kenapa airbnb?
karena gue pengen cobain aja sih pake aplikasi ini. Biar jadi kekinian dan gue bisa nyambung aja kalo diajak ngobrol tentang airbnb LOL. 
Kedua karena gue pengen berinteraksi dengan orang lokal dan mempraktekan bahasa perancis gue.
Ketiga, karena gue pengen bisa masak indomie dan juga masak sendiri selama liburan 10 hari di sana biar bisa ngehemat HAHA.


Oh ya tapi ada satu sih kekurangan dari airbnb, dia cuma bisa dipesan kalau lo sudah punya kartu kredit. Nah ini penting gue kasih tahu, karena mayoritas beberapa temen temen gue di umur gue, bahkan ada yang merasa belum terlalu urgent untuk memiliki karu kredit bahkan anti terhadap kartu kredit.

Menurut gue, kalau lo ke luar negeri, syarat pertama tentu saja harus memiliki kartu kredit sih. Karena kan untuk mempermudah transaksi selama kita di negara orang. Kecuali ya lo jalan bareng temen/ortu lo yang emang punya kartu kredit. Atau lo jalannya nebeng sebuah agen trip jadi ga perlu kahawatir kalo mau belanja-belanja. Tapi yaaaaa itu kan menurut gue aja sih tentang kartu kredit.
 

Berikut adalah step-step yang gue lakuin :

1. Gunakan fitur peta dan filter di website Airbnb.
Oke, jadi setelah gue tau Arroundisement mana yang akan gue incer buat penginapan gue di Paris dan juga spare budget gue untuk penginapan di Paris adalah Rp 1-1.5juta/malem. gue mulai mencari cari di Airbnb. Jadi gue pasang patokan atas gue hanya sampai $101 aja.



Nah lalu, ada satu apartemen yang cocok dengan kebutuhan gue. Dia harganya 62 euro/malam, dan bisa di akses jalan kaki kalau gue abis dari Bandara CDG pake bus Roissy. Dan begitu juga vice versa, pas gue mau pulang bisa tinggal jalan kaki ke Bandara CDG dari terminal bus Roissy di Opera.



2. Lihat skor reviewnya dan (kalau bisa) baca semua tulisan ulasan dari tamu-tamunya

Tindakan nomor dua ini penting banget buat lo lakuin. Karena beberapa  ulasan akan membahas lebih detail tentang kondisi airbnb terutama........kelakuan host lu.

Ramah atau tidak nya seorang host Airbnb menjadi kunci utama menurut gue dalam memesan Airbnb. Karena lo bakal numpang nginep di properti mereka. Jadi kalau ternyata host nya cuek, bahkan gak sopan atau contoh ekstrimnya adalah rasis. Yaaa jadi bete juga numpang dirumah orang kek gitu. Atau contohnya ternyata hostnya orangnya tidak tepat waktu atau strict banget tentang waktu, contoh pas lo mau cek in ke kamarnya. Atau ketika kamar mandi/wifi nya bermasalah, apakah host nya responsif atau engga.

Jadi penting banget menurut gue untuk membaca ulasan di Airbnb satu per satu. Toh juga ga mungkin ada ulasan abal-abal dari akun fiktif. Di Airbnb hal hal kayak gitu ga mungkin terjadi sih menurut gue.

3. Cek profil Host dan Liat ulasan dia sebagai host maupun sebagai tamu.

Nah ini juga berguna banget sih buat cek profil host dengan cara klik foto host elu. Dan tadaaaa, akan muncul halaman profil khusus tentang dia.

Pertama, di halaman profil ini. Lo jadi bisa baca dan tahu tentang penginapan lain yang dia kelola (namanya Listing). Contoh ni mas Simon ternyata memiliki 3 apartemen yang dia listing di Airbnb (maaf ya mas Simon, profilnya aku comot wkwk) . Jadi selain lo bisa kepo kepo tentang attitude dia sebagai host itu gak hanya terbatas di apartemen dia yang ingin lo incer buat dipesen. Tapi bisa dicari tau lewat review dia di apartemen-apartemen dia yang lainnya.



Akan lebih terjamin kalau host lu sudah terklasifikasi sebagai : SUPER HOST. Ini adalah jaminan yang diberikan oleh Airbnb atas keberhasilan dia memberikan service kepada para tamu. Tapi yaaa biasanya superhost itu selalu penuh sih kamarnya. Ya pasti karena emang jadi inceran semua orang dan juga secara harga oke. Tapi kalaupun dia bukan superhost, jangan khawatir.

Intinya di baca aja dulu semua ulasan dari berbagai penginapan listing dia.

3. UTAMAKAN SELALU KIRIM PESAN DULU KE HOST
Nah ini perbedaan utama antara pesen hostel, hotel dengan pesan airbnb. Mungkin semua orang gak melakukan ini ketika memesan di airbnb, tapi gue sangat menyarankan untuk selalu mengirim pesan kepada host sebelum melakukan order.

Kenapa?
Pertama, untuk meminta izin secara ga langsung (ya meskipun elu juga bayar sih) kepada sang empu pemilik rumah.
Kedua, untuk melihat gimana respon host nya (apakah welcome, fast response, atau kagak).

Meskipun jatuhnya lo tetep bayar ke mereka dan juga tertera jelas di kalender mereka bahwa tanggal sekian kamar mereka kosong, tetapi penting banget buat chatt mereka sekadar basa-basi menanyakan apakah rumah mereka available. Logika gue sih sesederhana, gue mencoba menempatkan diri gue sebagai posisi host. 

Yaa memang sih gue posisinya butuh duit, dan makanya gue menyewakan tempat gue untuk ditumpangi. Tapi kan gue juga punya hak dong untuk nentuin apakah gue mau nerima siapa yang bisa numpang tidur di tempat gue apa kagak. Kan ga lucu kalo ternyata yang nginep di rumah gue adalah teroris internasional atau bandar narkoba internasional.

Ini tuh, kayak logika para ibu-ibu pemilik kostan dia sekitaran Dago dan Cisitu ketika gue ama emak gue nyari kostan gue pas keterima di ITB. Selama gue nyari kostan ama emak gue, pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh semua ibu kostan kepada kita adalah :
"Oh,memang anaknya Ibu kuliah dimana, Bu?"
Jawaban ini akan sangat menentukan proses selanjutnya. Ketika emak gue bilang "iya baru keterima di ITB tahun ini, Bu. Makanya mau cari kostan." Dan tadaaaa, pintu kostannya langsung terbuka lebar lebar dan Ibu kost nya akan melayani dengan senyuman terbuka.

Tapi akan berbeda pas gue kemarin nemenin si Desti nyari kostan di sekitaran Cisitu buat dia. Pas kita bilang kuliahnya di Univ Swasta XX di kota bandung. Gue ama Desti langsung mendapat penolakan secara ga langsung dan halus gitu. Si Ibunya dengan entengnya bilang 

"Waduh maaf , teh. Tapi kamarnya kebetulan penuh. Itu papannya lupa euy saya turunin kemarin".

Ngerti kan poin cerita gue apa? wkwk
Ya balik lagi ke Airbnb, intinya, penting sekali bagi kita sebagai tamu untuk mengontak host sebelum melakukan pemesanan.  Nah kalau pada bingung format pesan pembukanya gimana, lo bisa banget copas punya gue seperti ini :


Salute, Madame/Mademoiselle

I hope this message finds you well.
My name is Sarah. I am a moslem Indonesian and planning to visit Paris from .... May to ... June 2020 for a personal vacation. I am doing a 'solo' trip, so I am looking for a room just for myself.
Is your place available for those dates?
Glad to hear your response sooner. Thanks you in advance.

Cordialement


Nah, intinya pesan pembuka itu jangan bertele-tele. Langsung straight to the point dan mencakup : tanggal trip lo kapan, lo berapa orang dan lo dari negara mana.
Oh ya, dan ga usah memaksakan diri diterjemahkan ke bahasa negara mereka. Cukup gunakan bahasa inggris yang sopan, baik dan benar menurut gue sih udah tepat.

Pasti ada yang merasa aneh pas gue menuliskan 'a moslem Indonesia'. Nah sebenarnya gue sendiri juga bimbang dan ragu. Should I mention my religion? or should I mention my moslem identity? Ini semua tergantung elu sih. Pertimbangan gue sih sesederhana ini aja : gue bakal berkunjung ke sebuah negara dimana muslim adalah minoritas.

Jadi menurut gue penting aja untuk inform ke host di negara mayoritas non muslim itu untuk tahu tentang informasi agama gue. Ya sebenernya alasan utama nya juga gue menghindari dapat host yang rada islamophobic juga. Karena negara Perancis juga kan kadang pernah ada berita heboh tentang muslim dan rasisnya. 

Tapi di satu sisi, tindakan mitigasi gue dengan mensyen gue adalah seorang muslim ini juga dapat merugikan gue alias kontraproduktif. Hal ini tentu akan mengurangi peluang gue diperbolehkan tinggal di tempat dia apalagi kalau ternyata hostnya beneran islamaophobic? Maksudnya kan, ya elah mending kita ga usah kasih tau. Anggep aja kayak it aint a big deal for both of you.

Tapi gatau sih, kalo gue mending dikasih tau aja. Daripada entar dapet host resek dia islamphobic. 
Oh ya begitu juga viceversa untuk kalian para penganut agama lain. Contoh kalian katolik, lagi pengen pesen Airbnb di Mesir, it will be better juga mensyen kalo kalian Katolik, mengingat Mesir adalah negara mayoritas Islam kan?

4. Setelah dibalas, feel free to ask anything

Nah ternyata.......
Pas abis gue ngirim pesan pembuka gue kepada host....HOST GUE JUGA TERNYATA MUSLIM DOOONG. YA AMPUUN, pengen nangis guee pas tau dia sesama muslim mana di sebuah negara kayak PERANCIS.




Jika host sudah membalas pesan. Akan masuk email pemberitahuan yang juga menyatakan bahwa kita sudah bisa dan juga aman nih buat mulai booking tempat mereka. 

Tetapi.....kebahagiaan gue ga berhenti sampai situ.
Setelah dia balas pesan gue, ternyata ada email masuk ke email akun airbnb gue. Yang menyatakan bahwa Host ini mengirim invitation secara personal kepada gue untuk memesan tempat mereka :


Dan biasanya nih ya, kalau lo dapet undangan khusus dari host seperti gue.....tentu saja disertai dengan harga yang spesiaal juga ! Ini namanya 'Special Offer' dan lo tinggal menggunakan special offer itu hanya melalui klik dalam email tersebut. OMG Makin bahagia guee pas tau gue dapat pengurangan harga sebesar 78 euro doong ! Alias sekitar 1juta200ribu rupiaah. 

Gilaak, padahal gue awalnya udah maju mundur banget mau mensyen identitas gue sebagai muslim kepada host Airbnb paris gue. Tapi gue mikir, yaaa daripada gue malah zonk dapet host yang islamophobic dan ga fair juga ke mereka sebagai host? Ya mending gue ceritakan di awal aja kan yaa biar jadi sama sama enak untuk gue sebagai tamu maupun mereka sebagai host. 

Nah ternyata setelah gue googling, ternyata memang salah satu tips dan trik untuk mendapat pengurangan harga dari Airbnb adalah dengan cara nego harga melalui chatt kepada host. Ada artikel bagus nih yang berjudul '6 Secret Airbnb Tips That Will Save You Money'.
Bahkan si mbak mbak ini menjelaskan cara nya doski dengan superrrr detail gimana cara gombal gombal rayu host biar dikasih special offer lol. Tapi caranya sopan dan classy banget sih ! Mungkin bisa kalian lakukan juga, toh buat iseng iseng juga. Intinya jangan maksa minta diskon kayak lagi nawar sayur bayam di pasar gitu yaa :)))

Kalo dalam kasus gue, gue gak minta special offer samsek bahkan ga niat kepikiran ke sana, eh tetiba malah gue yang ditawarin langsung ama host cuma karena kita sama sama muslim. Gila kan? How happy I am !


Nah kalau ternyata dia bales, artinya dia welcome. Nah bisa mulai tanya seperti fleksibilitas jam check-in atau jam check-out. Atau perihal mau nanya apakah bisa memasak atau enggak. Atau kayak gue, minta diperjelas lagi tentang komposisi furniture di ruangannya seperti apa. Banyak deh yang bisa ditanyain. Ini contohnya gue nanya tentang posisi toilet.


5. Setelah lo ngerasa cocok, Hurry to Book !

Nah jadi abis beberapa chatt lo ngerasa nyaman, cocok ama gaya host-nya. Langsung pesen aja, karena bisa aja Airbnb lo jadi penuh. Kalo pertimbangan gue lainnya sih karena gue butuh bukti reservasi dan kontak detail dia sebagai host untuk syarat visa gue siih. Oh ya, pembayaran Airbnb hanya melayani Kartu kerdit. Pada saat ini gue menggunakan kartu kredit BCA Batman gue, dan berhasil.

Nanti ketika sudah selesai booking, akan ada e-mail masuk seperti ini  :


Ternyata, pembayaran oleh Airbnb akan dipecah melalui 2 tagihan dengan masing masing 50%. Jadi dari 700.50 Euro dipecah menjadi 350 dan 350 dan pembayaran terakhir akan ditagihkan sekitar 2 minggu menuju hari H gue menginap.

Nah untuk dokumen persyaratan visa, gue melampirkan bukti reservasi airbnb yang gue unduh melalui akun gue di website Airbnb dengan cara seperti ini :



Nanti ada dua dokumen yang didapatkan untuk gue lampirkan di dokumen persyaratan visa yakni bukti reservasi yang berisi identitas host (terutama nomor telepon/HP yang bisa dihubungi pihak visa) dan alamat apartemen yang gue pesan, dan bukti pembayaran (Receipt) yang berisi besar pembayaran dan identitas kartu kredit gue :


Sebagai jaminan untuk proses dan syarat visa gue juga, gue meminta bantuan host gue untuk memberikan informasi mengenai kontak nomor HP dan alamat email (hal ini diperlukan karena dalam formulir VISA schengen, kita harus mencantumkan nomor telepon dan email terkait penginapan kita. Dan host Airbnb gue sangat sangat sangat sangat baik dan membantu gue dalam proses ini. Berikut potongan chatt gue ama doski :




Apakah airbnb bisa refund?
Gue belum pernah melakukan refund sih. Tetapi ya, jawabannya adalah bisa, Airbnb bisa refund dengan 3 macam refund. 3 macam refund ini tergantung pada host yang memilih. Ada 3 jenis refund, dan kebetulan host gue memilih refund yang jenisnya paling ketat alias, cuma bisa full refund kalo 2 minggu sebelum hari H. Tapi tetep aja kok, gue masih bisa refund full




Sekian pengalaman (unik) gue ketika pesan Airbnb pertama kali untuk Paris. Honestly speaking, hari ini (16 Maret 2020), gue sangat bimbang sih mau lanjutin perjalanan Paris gue ini melihat situasi akibat wabah Corona.

Tapi at least, airbnb gue masih tetep bisa full refund dong alias sebelum tanggal 8 Mei.

Bantuin doa yaaa semoga tetep berjalan sesuai rencana :)

Komentar

Postingan Populer