Makasih ok Papashay

Kemarin nonton film Jumbo, gue baru sadar mungkin fenomena anak-anak yatim piatu maupun anak-anak yang belum dapat dibesarkan dari keluarga yang "fully-functional" itu semakin tinggi prevelansinya. Gue baru sadar, ternyata apa yang gue miliki di Bangka bersama Mamashay, Papashay dan Bang ayi, terlepas apapun kekurangan kita bertiga....Ternyata itu masih jauh jauh lebih baik keadaannya dari keluarga-keluarga di luar sana. Bahkan salah satunya, mas Ale itu sendiri. Oleh karena itu, gue kepikiran buat nulisin postingan terkait Papashay.
 
Dear Papashay,
Makasih ya Pa. Sudah meninggalkan Mamashay, Bang Ayi dan Dek Sarah dalam kondisi kami bertiga sudah mandiri, sudah cukup dewasa untuk menerima kepergianmu.
 
Dari papashay, Dek Sarah belajar bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang selalu hadir untuk anaknya. Orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah membiarkan anak-anaknya memikirkan bisa lanjut sekolah atau tidak karena keterbatasan biaya. Dan Orang tua yang tidak pernah membiarkan anak-anaknya untuk membatasi mimpi dan kemampuannya, karena Papashay tidak pernah takut jika Dek Sarah menghancurkan amanat dan kepercayaan Papashay. Papashay tidak pernah gengsi jika Dek Sarah akhirnya menjadi lebih besar dari cita cita Papashay itu sendiri.
 
Papashay juga makasih ya, sudah menjadi suami yang baik untuk Mamashay. Sehingga Dek Sarah tidak perlu mengalami apa itu namanya "fatherless" ataupun "passive-functional-father". Meski sudah berkali-kali berantam dengan Mamashay selama menikah, tapi akhirnya tetap memilih bertahan di pernikahan. Papashay, Dek Sarah belajar bahwa memang tidak ada pasangan yang sempurna, dan perceraian tidak selalu menjadi satu-satunya akhir dan jawaban. Jika papashay dan mamashay dulu memutuskan cerai/berpisah, mungkin Dek Sarah tidak bisa tumbuh jadi sosok wanita yang kuat, ceria dan vokal seperti sekarang. Dek Sarah tidak merasakan betapa hangatnya arti keluarga, Dek Sarah tidak pernah merasa capek/bosan untuk pulang kampung tiap lebaran. 
 
Oh iya, terakhir Papashay makasih ya, kemarin sudah mau ketemu ama Mas Ale. Sudah mau membuka "sedikit" hati dan pemikiran Papa untuk kenalan dengan sosok Mas Ale. Meski Dek Sarah pahami dan maklumi, Papashay pasti khawatir ini laki-laki darimana, niatnya apa, dsb. Belum lagi jika papashay ada kekhawatiran jika Dek Sarah yang harus pindah ikut Mas Ale nanti ke Amerika, tinggal jauh dari Papashay dan Mamashay dengan perbedaan waktu 14 jam. Makasih ya Papashay udah dan selalu gak pernah membatasi ruang gerak Dek Sarah untuk mengejar mimpi-mimpi termasuk pasangan hidup Dek Sarah siapa.
 
Intinya makasih ok Papashay. Sudah meninggalkan kami dalam keadaan utuh, dalam keadaan dewasa menyikapi kepergian dan dalam keadaan financially stable dalam menghadapi dunia. Semoga Papashay juga sudah tenang dan ikhlas ya meninggalkan kami. Tunggu kami ok Papashay di dunia akhirat. Semoga kami juga dapat meninggalkan duniawi ini seperti Papashay meninggalkan keluarga dalam kondisi matang dan rukun serta bahagia dan sukses.

Komentar